Jumat 21 Jun 2013 00:55 WIB

Halal Expo 2013 Digelar di Surabaya

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Yudha Manggala P Putra
LPPOM MUI helds a press conference on Halal Expo in Jakarta, last year. The expo is part of Indonesian efforts to make the country as the center of halal product in the world.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
LPPOM MUI helds a press conference on Halal Expo in Jakarta, last year. The expo is part of Indonesian efforts to make the country as the center of halal product in the world.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur mengadakan pameran Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 yang berlokasi di JX Expo, Surabaya, Kamis (20/6). Kegiatan tersebut menghadirkan produk perusahaan skala nasional, pelaku UMKM bidang pangan, perlengkapan ibadah, pengusaha busana muslim, lembaga pendidikan, serta lembaga keuangan.

Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar dan didampi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Abdussomad Bukhori, Direktur LP POM MUI Pusat, Lukmanul Hakim dan Jatim, Sugianto.

Sapta mengatakan, pameran ini merupakan jawaban dari deklarasi Indonesia sebagai pusat halal dunia pada 2011 lalu. Menurutnya, dimensi pariwisata sangat luas seperti kuliner, perhotelan, lokasi wisata maupun travel agent. Ke depan, dia mencanangkan Indonesia sebagai negara wisata syariah yang menjamin adanya nuansa Islami dari segi penginapan, transportasi dan perhotelan.

“Jadi wisatawan muslim dunia yang ingin berkunjung ke Indonesia terjamin keamanan atas konsumsi dan kenyamanan atas fasilitas ibadah,” kata Sapta pada ROL usai membuka kegiatan tersebut, Kamis (20/6).

Ketua MUI Jatim, Abdussomad Bukhori mengatakan, pameran ini akan digelar mulai 20 - 23 Juni mendatang. Dengan begitu, masyarakat Jatim yang mayoritas Muslim bisa memahami produk-produk mana saja yang dikatagorikan halal dan tidak.

Menurutnya banyak produk makanan dan minuman yang beredar di masyarakat, tapi banyak juga yang tidak tersertifikasi halal, sehingga membingungkan konsumen. Untuk itu, MUI dinilai perlu mengedukasi masyarakat lewat kegiatan ini.

Kepala LP POM MUI Jatim, Sugianto mengatakan, hingga sekarang hanya terhitung 637 industri kecil menengah yang dan lebih dari 3.500 produk yang sudah terdaftar memiliki sertifikat halal. Dia juga telah mensosialisikan hal tersebut ke 329 perguruan tinggi di Jatim, agar mencanangkan diri sebagai pusat studi syar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement