Kamis 20 Jun 2013 21:12 WIB

Hotspot di Riau Turun Drastis Menjadi 22 Titik

Titik Api (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Titik Api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,Pekanbaru--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat jumlah titik panas di Riau pada Kamis sekitar pukul 17.00 WIB tersisa 22 titik atau berkurang drastis ketimbang sebelumnya yang mencapai ratusan.

"Kalau sebelumnya (Rabu 19/6) satelit NOAA (pemantau cuaca dan panas bumi) di Riau ada sekitar 142 titik panas, saat ini hanya tinggal 22 titik yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten," kata Puryanti, selaku analis lembaga pemantau cuaca itu di Pekanbaru, Kamis malam.

Menurut data BMKG, sebanyak 22 "hotspot" tersebut tersisa di empat kabupaten, sementara sebelumnya titik panas tersebar di hampir seluruh kabupaten dan kota di Riau.

Terbanyak menurut BMKG berada di Kabupaten Rokan Hilir, yakni mencapai 16 titik, namun berkurang dibandingkan sebelumnya yang mencapai 35 titik panas.

Kemudian, titik panas menurut lembaga tersebut juga berada di Kabupaten Siak yakni ada tiga titik, juga berkurang dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 14 titik.

Untuk di Kabupaten Rokan Hulu, jika sebelumnya sempat terdeteksi ada sebanyak sembilan titik, saat ini hanya tinggal dua titik saja.

Lalu di wilayah Kabupaten Pelalawan, sebelumnya sempat terdeteksi sebanyak 25 titik, sejak Kamis (20/6) sekitar pukul 17.00 WIB, sudah jauh berkurang menjadi hanya satu titik panas.

Menurut Warih Budi Lestari, juga analis BMKG Stasiun Pekanbaru, berkurangnya titik panas di Riau disebabkan berbagai faktor, salah satunya yakni terjadinya hujan yang sifatnya lokal.

"Kemudian, karena adanya upaya pemadaman titik kebakaran lahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah," katanya.

Walau demikian, kata Warih, tidak menutup kemungkinan titik panas di Riau akan kembali bertambah karena cuaca yang memang masih berada pada musim kemarau.

"Upaya meminimalisasi dapat dilakukan dengan hujan buatan dan menghentikan pembakaran lahan untuk kepentingan perluasan areal perkebunan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement