REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sejumlah guru honorer di Kota Depok terancam dipecat. Kabar pemecatan puluhan guru honorer ini menyusul terkait gelaran aksi damai yang mereka lakukan Senin (17/6) kemarin di Balai Kota Depok, Depok, Jawa Barat.
Salah seorang guru yang tragis terancam pemecatan itu ialah NR (46). Tak terbayangkan, hanya karena sudah melakukan aksi damai demi menuntut kejelasan nasibnya, Nurosida harus menanggung kenyataan pahit.
''Kemarin pagi itu saya dipanggil kepala sekolah. Saya diberikan dua pilihan,'' ujar Nur kepada Republika, Kamis (20/6). ''Dipecat atau saya mengundurkan diri,'' sambungnya.
Kepala Sekolah SD N Tugu 9, tempat Nur mengajar, kemarin (19/6) memanggil Nur. Bagi Nur, dua pilihan tersebut tak ada yang menguntungkannya.
''Kenapa. Kenapa hanya karena kita aksi damai saja, seperti ini. Langsung dipecat. Kami tidak dihargai,'' isaknya. Kemarin pula, Nur menghadap perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Depok. Katanya, ia menghadap pada Kasubag Pendidikan Dasar (Pendas) Disdik.
Nur menerangkan, bahwa berdasarkan pertemuan dengan Kasubag tersebut, perintah pemecatan dirinya ialah instruksi dari Sekda Depok.