REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga operator terbesar di Indonesia, XL, Telkomsel, dan Indosat, serius menggarap bisnis kiriman uang melalui telepon seluler (e-money) di wilayah Jawa Barat. Keseriusan itu ditandai dengan dibukanya layanan transfer kiriman uang antartiga operator, Rabu (19/6).
Setelah kerja sama ini dijalin, pelanggan T Cash (Telkomsel), Dompetku (Indosat), dan XL Tunai (XL) dapat melakukan pengiriman uang ke semua nomor telepon sampai pelosok daerah.
Vise President Central Region PT XL Axiata Tbk Nuruddin Al Fitrhoh mengatakan, masuknya operator telepon menggarap bisnis remitance melihat peluang bisnis pada sektor tersebut. Rendahnya penetrasi perbankan terhadap masyarakat di perlosok daerah menjadi peluang bagi operator menggarap sektor tersebut.
"Penetrasi nomor telepon di Indonesia sudah sampai 90 persen dengan total kartu mencapai 230 juta. Berbeda dengan perbankan yang sampai saat ini penetrasinya masih di bawah 50 persen. Bagi kami, ini pasar potensial," ujar Nuruddin kepada wartawan.
Secara insfarstruktur, kata dia, operator telah memiliki jaringan, teknologi, serta pelanggan yang terintegrasi. Kerja sama tiga operator ini, memperbesar potensi pasar kiriman uang serta jasa pembayaran lainnya. Misalnya, pembayaran listrik, pulsa, televisi berbayar, dan lainnya. Namun, bisnis ini masih memiliki tantangan. Yaitu, mempersiapkan jaringan merchant untuk pembayaran atau pengambilan uang tunai.
Menurut VP Sales and Marketing Jabotabek Jabar Area Telkomsel Erwin Tanjung, layanan kiriman uang operator mempermudah masyarakat melakukan transaksi dalam jumlah kecil. Batas minimal transaksi melalui e-money yaitu Rp 10 ribu dan maksimal Rp 5 juta untuk setiap pengiriman. "Transaksi dalam jumlah kecil akan membiasakan masyarakat Indonesia yang belum bankable menggunakan transaksi e-money," katanya.
Teknologi pembayaran dari telepon seluler, kata dia, bisa menggunakan semua jenis telepon. Sementara Division Head Product Development PT Indosat Tbk Kanton Kulaga mengatakan, terus melakukan penyempurnaan sistem jaringan dan teknologi. Tujuannya, meminimalisasi gagalnya transaksi pelanggan serta menjamin sistem keamanan transaksi pelanggan.
"Sistem keamanan terus kita sempurnakan sejalan dengan penyempurnaan sistem jaringan. Sehingga transaksi bisa head to head antar pelanggan," kata dia.