REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indentitas dari pelaku bom bunuh diri di depan Mapolres Poso Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah terungkap. Mabes Polri mengatakan, tim penguak jati diri dari pelaku yang melakukan aksinya Senin (3/6) lalu telah menemukan keidentikan DNA dengan seorang wanita.
Wanita yang bernama Zumaroh ini datang dari Lamongan, Jawa Timur pada Senin (17/6) ke RS Bhayangkara di Palu, Sulteng. “Tim lalu melakukan identifikasi dan diketahui Zumaroh ini merupakan ibu dari pelaku,” ujar Kepala Bagian Penerangan Polri, Kombes Agus Rianto di Jakarta Selasa (18/6).
Menurut Agus, dari hasil tim di Sulsel, diketahui pelaku sekaligus korban satu-satunya dalam insiden bom tersebut bernama Zaenul Arifin alias Arif Petak (34 tahun). Pelaku, diketahui sebagai bagian dari jaringan teroris pimpinan Santoso yang memang merajai wilayah Poso.
Agus berujar, Zaenul diketahui semasa hidupya aktif mengikuti pengajian di sekitar wilayah Poso. Sebelum melakukan aksinya Zaenul diduga sempat berkoordinasi dengan teroris lain berinisial A dan J.
Kemudian, setelah sering melakukan pembicaraan dengan kedua orang ini, Zaenul lantas nekat melakukan aksi bunuh diri tersebut.
“Pengajian itu juga akan kami periksa untuk diketahui aktivitas seperti apa yang sering dilakukan oleh pelaku,” kata Agus. Atas aksinya ini, Zaenul meninggalkan seorang istri bernama Fatimah (23) yang merupakan guru sebuah TK di wilayah Lamongan.