REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) sudah tepat. Bahkan jika menjadi presiden dia akan melakukan hal yang sama.
‘’Saya menjadi Wakil Presiden saja saya naikkan berkali-kali,’’ kata dia di Kantor BNI Pusat, Selasa (18/6) siang. Menurut JK, hal itu sudah seharusnya dilakukan dari dulu. ‘’Tapi dua tahun ini hanya berwacana, terlalu banyak bicaranya, diskusinya,’’ jelas dia.
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ini berpendapat, pemerintah sudah tepat menaikkan tarif BBM sebelum puasa. Dia menilai perubahan harga BBM tepat sebelum puasa karena orang tidak banyak beraktivitas saat Ramadhan. ‘’Orang puasa tak banyak jalan, tak banyak memakai BBM,’’ jelas dia.
Terkait bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), dia menuturkan, Rp 150 ribu itu uang yang sudah lebih dari cukup untuk masyarakat sasaran. Dia membandingkan dengan zamannya menjabat dananya hanya Rp 100 ribu. Dia memberi solusi kepada masyarakat yang kesulitan dengan kenaikan BBM untuk beralihkendaraan. Apabila biasanya mengendarai mobil, menjadi naik angkutan umum.
Pemerintah kurang elok dalam menaikkan BBM, kata dia, dalam hal menyoalisasikannya. JK memberikan saran agar BLSM tepat sasaran dan media massa maupun masyarakat ikut mengawasi pendistribusian BLSM.