Selasa 18 Jun 2013 09:32 WIB

FAO: RI Mampu Turunkan Tingkat Kelaparan

Anak kelaparan di Mogadishu, Somalia.
Foto: AP
Anak kelaparan di Mogadishu, Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA --  Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menilai Indonesia berhasil menurunkan persentase tingkat kelaparan dari 19,9 persen pada periode 1990-1992 menjadi 8,6 persen pada periode 2010-2012 sekarang ini.

Hal tersebut berdasarkan siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diterima dalam acara "Asia Conference on Oceans, Food Security, and Blue Growth (ACOFB)", di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/6). 

Prestasi itu dinilai melebihi penurunan angka proporsi yang ditargetkan MDGs (Target Pembangunan Milenium) yaitu sebesar 9,9 persen. Salah satu target MDGs adalah pengentasan kelaparan melalui pengurangan proporsi jumlah penduduk yang menderita kelaparan hingga setengah dari tahun 1990-2015. 

Saat ini, Indonesia telah berhasil menurunkan angka penduduk yang menderita kelaparan dari 37 juta orang di tahun 1990 hingga 21 juta orang di tahun 2012 atau baru mencapai 43,8 persen. 

Indonesia bersama 38 negara lainnya menerima penghargaan FAO yang diserahkan Dirjen FAO, Jose Graziano da Silva, kepada Menko Perekonomian Hatta Radjasa, yang mewakili Pemerintah RI, di Roma, Ahad.

Penghargaan yang disampaikan di depan 200 delegasi negara anggota FAO itu bertitel "Recognition for Outstanding Achievement in fighting Hunger and Undernourishment" dan merupakan salah satu rangkaian acara pertemuan Sesi Konferensi ke-38 FAO.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono mengatakan, selain menghadiri penghargaan FAO, delegasi KKP berpartisipasi pada sejumlah acara lainnya antara lain pertemuan pembahasan kerja sama Selatan-Selatan di bidang peningkatan kapasitas SDM.

"Kerja sama KKP dengan FAO sudah cukup lama terjalin. Program dan aktivitas tidak hanya berupa proyek yang secara langsung di implementasikan pada tataran teknis, namun juga berbagai kegiatan yang bersifat pengembangan kapasitas, kursus singkat dan pertukaran informasi di bidang kelautan dan perikanan," katanya.

Bahkan, ujar dia beberapa proyek telah diselesaikan pada kurun waktu tahun 2007-2011. Untuk tahun 2013, kerjasama dengan FAO diperluas dengan melibatkan semua unit eselon I yang ada di KKP.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement