Senin 17 Jun 2013 21:25 WIB

Mbok Minah 'Kasus Pencurian Kakao' Pun Demo Tolak BBM

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Djibril Muhammad
Mbok Minah
Foto: antara
Mbok Minah

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, Senin (17/6), juga berlangsung di Purwokerto. Aksi tidak hanya dilakukan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, tapi juga dari kalangan warga masyarakat, seperti dari kalangan petani dan ibu rumah tangga.

Aksi dilakukan dengan menggelar pawai dari jalan raya depan kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto hingga Alun-alun Kota Purwokerto.

Salah seorang yang ikut dalam aksi tersebut, adalah Mbok Minah (60), petani asal Desa Dharma Keradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, yang namanya sempat mencuat dalam kasus pencurian dua butir buah Kakao.

Dia mengaku ikut aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, karena kenaikan harga BBM juga akan lebih menyengsarakan rakyat kecil.

"Inyong melu demo soale angger rega lenga munggah, rega barang kebutuhan juga dadi melu larang (Saya ikut demo karena kalau harga minyak naik, maka harga barang kebutuhan juga ikut menjadi mahal)," kata Mbok Minah.

Dia ikut melakukan aksi, bersama beberapa petani yang tergabung dalam Serikat Petani Amanat Penderitaan Rakyat (STAN AMPERA).

Kelompok elemen masyarakat ini, merupakan kelompok petani yang saat ini sedang berusaha mendapatkan hak atas lahan perkebunan yang kini dikelola PT RSA (Rumpun Sari Antan IV) yang mengelola ribuan hektare lahan di kawasan Banyumas Barat.

Para pengunjuk rasa yang terdiri dari elemen mahasiswa dan masyarakat ini, tergabung dalam kelompok aksi yang menamakan dirinya GERAM BBM (Gerakan Rakyat Menolak Kenaikan Harga BBM).

Selain berorasi di sepanjang jalan selama berpawai, para pengunjuk rasa juga membawa sejumlah spanduk dan poster berisi sejumlah tuntutan.

Antara lain, menolak kenaikan harga BBM, menuntut pendidikan dan layanan kesehatan gratis, perbaiki pembangunan sarana dan prasarana rakyat dan tegakkan reforma agraria sejati. Setelah sampai di Alun-alun, merea kembali menggelar orasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement