Senin 17 Jun 2013 21:08 WIB

Tujuh Titik Demo Tolak Kenaikan BBM Kelilingi Surabaya

Rep: Andi Ikhbal / Red: Djibril Muhammad
Demo BBM (ilustrasi)
Foto: antara
Demo BBM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berlangsung di tujuh titik Kota Surabaya, Senin (17/6). Jumlah pengujuk rasa yang memadati keseluruhan lokasi tersebut diperkirakan mencapai 500 orang.

Sejumlah kawasan itu antara lain kantor DPRD Jatim, Gedung Grahadi, Kantor Pertamina Jalan Jagir-Wonokromo, SPBU Margorejo, Kampus IAIN, kantor Gubernur Jatim, dan Pemkot Surabaya.

Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti mengatakan, pihaknya menurunkan 1.661 personel keamanan yang merupakan gabungan dari Polda Jatim, Brimob dan Polres.

Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Jamaludin mengatakan, aksi ini hanyalah awal, akan ada demo lebih besar lagi bila pemerintah tetap menaikan harga BBM. Dia juga menolak pemberian dana BLSM, karena dianggap hanya menjadi solusi sementara.

"Sama halnya dengan operasi pasar, itu tidak menyelesaikan persoalan masayarkat, khususnya buruh dan warga miskin," kata Jamal kepada Republika.

Sedangkan Pemerintah Kota Surabaya, terhitung Ahad (16/6) kemarin mengadakan operasi pasar di empat titik yaitu Pasar Wonokromo, Tambakrejo, Balongsari, dan Sopoyono.

Adapun empat kebutuhan pokok yang dijual seperti beras, tepung terigu, minyak goreng dan gula pasir. Program tersebut juga dibantu subsidi ongkos angkut dari Pemerintah Provinsi dan penyaluran beras oleh Bulog Jatim.

Unjuk rasa yang dilakukan di Grahadi memakan setengah dari ruas jalan Gubernur Suryo, sehingga mengakibatkan terhambatnya arus lalu lintas. Sedangkan di SPBU Margorejo, mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyegel pom bensin setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement