Senin 17 Jun 2013 14:16 WIB

Di Bandung, Wakil Rakyat Ikut Demo Tolak BBM

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Seorang peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) membakar replika drum dan jerigen bahan BBM dalam aksi  menolak kenaikan BBM di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/5).     (Republika/Edi Yusuf)
Seorang peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) membakar replika drum dan jerigen bahan BBM dalam aksi menolak kenaikan BBM di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa dan masyrakat. Anggota DPRD Jabar pun, berbaur bersama ratusan pengunjuk rasa di halaman Gedung Sate Bandung, Senin (17/6).

Wakil rakyat yang ikut berbaur dalam aksi demo kenaikan BBM tersebut adalah  Ujang Fahpulwaton dari Fraksi Hanura, Imam Budi dari Fraksi PKS dan Ine Purwadewi dari Fraksi PDIP Jabar.

Ujang mengaku bukan kali ini saja Hanura menolak kenaikan harga ВВМ. Bahkan sejak dulu Hanura tetap komitmen untuk tidak ada kenaikan harga ВВМ, terlebih dengan potensi Migas di Indonesia yang besar.

"Di Jakarta sana, kawan-kawan kami (DPR RI) tengah berjuang menolak kenaikan BBM hari ini termasuk Hanura. Sebab kenaikan ВВМ, berakibat pada kenaikan harga pokok," kata Ujang dalam orasinya di atas podium.

Tidak hanya itu, pihaknya pun menyesalkan bahwa di tengah subur dan kayanya tanah Indonesia, masyarakat belum pernah merasakan suburnya tanah itu hingga hari ini.

Begitupun dengan wakil rakyat dari Fraksi PKS, Imam Budi. pihaknya mendukung masyarakat menolak kenaikan harga ВВМ, terlebih akibatnya akan menyengsarakan rakyat."Saya mengajak masyarakat menolak kenaikan ini," katanya.

Sementara itu, Ine Purwadewi, dari Fraksi PDIP meminta dukungan bersama untuk berkomitmen dan menolak kenaikan harga ВВМ."Kami mohon doa dan dukungan untuk menyampaikan perjuangan kita bersama untuk menolak kenaikan ВВМ," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement