REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Rencana pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada terus melambungnya harga sejumlah kebutuhan pokok. Hal ini juga diperparah dengan situasi menjelang Ramadhan di mana sudah seperti menjadi tradisi, momen tersebut selalu diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok.
Pantauan beritajakarta.com, di sejumlah pasar tradisional di wilayah Jakarta Timur, harga-harga bahan pokok seperti telur ayam, daging ayam, dan lain sebagainya terpantau mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.
Asep Sumantri (31), pedagang ayam potong broiler di Pasar Kramatjati menuturkan, sudah dua pekan terakhir, harga ayam potong mengalami kenaikan harga dari Rp 22 ribu per kilogram menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Dikatakan Asep, salah satu faktor penyebab kenaikan harga ayam potong ini dikarenakan mahalnya harga bibit ayam broiler ditambah tingginya harga pakan ternak. Di kalangan peternak, bibit ayam broiler saat ini dijual Rp 7.000 dari sebelumnya Rp 3.000.
Selain itu, kata Asep, isu rencana kenaikan harga BBM juga menjadi penyebab tingginya harga ayam potong. "Biasanya jelang puasa memang naik. Tapi kenaikan harga itu terjadi pada H-10 Ramadhan dan kenaikannya pun tidak seperti saat ini. Ini juga karena isu rencana kenaikan BBM yang hingga saat ini ramai dibicarakan," keluh Asep.
Sementara itu, Yuyun (35), pedagang sembako di Pasar Jambul, Cawang menuturkan, harga telur ayam negeri saat ini juga terus mengalami kenaikan harga. Dari yang sebelumnya dijuali Rp 17 ribu, kini dijual sampai harga Rp 20 ribu. "Minyak goreng curah juga mengalami kenaikan harga dari biasanya Rp 10 ribu per liter, sekarang Rp 10.500 per liter," katanya.