Senin 17 Jun 2013 11:30 WIB

Polisi: 5.000 Orang Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Hazliansyah
TOLAK KENAIKAN BBM. Mahasiswa dan buruh dari berbagai aliansi menggelar aksi di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (30/3). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sedang dibahas
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
TOLAK KENAIKAN BBM. Mahasiswa dan buruh dari berbagai aliansi menggelar aksi di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (30/3). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sedang dibahas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya menerima laporan bahwa sekitar 5.000 orang akan melakukan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan BBM hari ini.

"Laporan saat ini 5.000 orang akan unjuk rasa," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Senin (17/6).

Menurut Rikwanto, aksi unjuk rasa dari berbagai elemen tersebut akan di konsentrasikan di depan halaman MPR/DPR, karena bertepatan dengan akan diadakannya sidang paripurna tentang kenaikan harga BBM.

"Untuk Bundaran HI hanya sebagai titik kumpul," kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, pihaknya memerkirakan di Istana Negara massa tidak lebih dari 1.500 pendemo. Namun polisi, TNI dan satpol PP, sudah menyiapkan sekitar 18.880 personel.

Para personel ini disebar di berbagai lokasi di Jabodetabek dan beberapa objek vital lain.

Sementara, untuk di depan gedung MPR/DPR Polda menyiapkan pengamanan hingga 2.500 personel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement