Senin 17 Jun 2013 09:38 WIB

Peta Kekuatan Pro dan Kontra Kenaikan Harga BBM di DPR

BBM Bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
BBM Bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini (Senin, 17/6) pukul 10.00 WIB, DPR-RI akan menggelar sidang paripurna untuk mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2013. Salah satu poin yang akan dibicarakan dalam sidang paripurna ini adalah anggaran untuk program Bantuan Langsung Sementera Masyarakat (BLSM).

Persetujuan terhadap anggaran BLSM inilah yang akan menentukan naik atau tidaknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Karena BLSM merupakan bentuk kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi bagi masyarakat miskin.

 

Hingga berita ini diturunkan, setidaknya ada enam fraksi di DPR yang mendukung program BLSM yang diberikan maksimum selama empat bulan. Enam fraksi tersebut adalah Partai Demokrat (148 anggota), Partai Golkar (106 anggota), Partai Amanat Nasional (46 anggota), Partai Persatuan Pembangunan (38 anggota), Partai Kebangkitan Bangsa (28 anggota), dan Partai Gerindra (26 kursi).

Sedangkan pihak yang menentang keras program BLSM ada tiga fraksi. Mereka adalah Partai Keadilan Sejahtera (57 anggota), PDI-Perjuangan (94 anggota), dan Partai Hanura (17 anggota).

Berdasarkan peta anggota DPR dari 9 fraksi di DPR, sebanyak 6 fraksi dengan total suara 392 mendukung dan 3 fraksi dengan total suara 168 menolak keras, maka dipastikan anggaran program BLSM pasti akan disetujui DPR. Ini artinya, DPR sepakat dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang diusulkan oleh Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement