REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 600 guru tingkat SLTP dan SLTA di Kota Pekanbaru, Riau, mendapat pelatihan tentang internet guna mendukung pengetahuan mereka agar tidak gagap terhadap teknologi komunikasi tersebut.
"Pelatihan tentang internet perlu diberikan pada guru-guru sehingga mereka bisa senantiasa ambil bagian dalam menuntun anak didik agar tidak menyalahgunakan internet," kata Kepala UPT Media Centre pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau, Mastar Mahat, dalam keterangannya di Pekanbaru, Ahad (16/6).
Ia mengatakan itu menanggapi maraknya penyalahgunaan internet di kalangan generasi muda di kota berjuluk Kota Bertuah itu, antara lain hanya untuk 'game on line'. Kecanduan mereka untuk bergame on line mulai dari pagi hari dan berakhir hingga esok paginya pula.
Menurut Mastar, perilaku generasi muda, hingga sering membolos sekolah, justru bisa mempengaruhi generasi penerus bangsa ini malas belajar dan pada akhirnya menurunkan kualitas SDM generasi penerus bangsa itu.
Oleh sebab itu, kata dia, setelah guru-guru tersebut dilatih dan menguasai tentang pengetahuan internet maka para pendidik bisa mengarahkan anak didiknya untuk memanfaatkan internet secara sehat dan positif.
"Sebab internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Penguasaan internet oleh guru sekaligus akan membantu mereka untuk memperkaya wawasan dan mencerdaskan anak didiknya," katanya.
Peran internet sendiri penting, katanya, karena merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan.
Sedangkan layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (usenet news, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (world wide web, gopher), remote login dan lalu lintas file (telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Mastar sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut menyebutkan, sejak Januari hingga Juni 2013 telah dilatih 320 guru dan dijadwalkan sisanya 280 guru lagi selesai dilatih pada akhir Desember 2013. "Namun pelatihan dilakukan bertahap dengan tiap satu angkatan sebanyak 13 guru," katanya.