Ahad 16 Jun 2013 10:26 WIB

Aher Ancam Usir Industri yang Tak Dukung Rehabilitasi DAS

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Gubernur Jawa Barat terpilih Ahmad Heryawan (kedua kiri), bersama wakilnya Deddy Mizwar (kedua kanan), didampingi istri menyapa warga sebelum mengikuti upacara pelantikan di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (13/6).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Gubernur Jawa Barat terpilih Ahmad Heryawan (kedua kiri), bersama wakilnya Deddy Mizwar (kedua kanan), didampingi istri menyapa warga sebelum mengikuti upacara pelantikan di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kondisi lingkungan hidup di lima daerah aliran sungai (DAS) di Jawa Barat semakin memperihatinkan. Pemprov Jabar, berkomitmen untuk merehabilitasi lima DAS tersebut.

Kelima DAS tersebut adalah sungai Citarum, Ciliwung, Cimanuk, Citandung, dan Sungai Cikapundung. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengancam akan mengusir industri yang tidak mendukung gerakan aksi lingkungan hidup pada Lima DAS.

Gerakan tersebut, dicanangkan oleh Gubernur Jabar sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tingkat Provinsi  di Babakan Siliwangi, Sabtu (15/6). 

 "Tentu kami ingin setiap kalangan industri, yang bersentuhan dengan DAS ikut menandatangani aturan tersebut. Kalau tidak mau ya keluar dari sini (Jabar, red)," ujar Heryawan kepada waratawan usai mencanangkan Gerakan Aksi Lingkungan Hidup pada Lima DAS.

Aher mengatakan, gerakan tersebut sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sudah rusak. Melalui gerakan aksi lingkungan hidup pada Lima DAS ini, Pemprov Jabar akan membuat sebuah aturan bersama dengan masyarakat.

Aturan tersebut, dirumuskan dan ditandatangani bersama antara semua pihak yang terkait DAS bersama dengan pemerintah. Dia pun menekankan agar industri ikut andil dalam gerakan tersebut. Sebab, saat ini banyak industri yang membuat limbahnya ke sungai. Sehingga sungai menjadi tercemar.

Menurutnya, gerakan ini akan menjadi aturan bersama. Biasanya aturan itu datang dari pemerintah atau top-down, tapi dalam gerakan ini pihaknya menciptakan aturan yang disepakati bersama yang muncul dari bawah (masyarakat) atau buttom-up.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement