Ahad 16 Jun 2013 00:39 WIB

SBY: Kelola Perbedaan Agar Tak Jadi Konflik

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dalam pembukaan dan peresmian Pesta Kesenian Bali (PKB) di Bali Art Center, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat Bali dan masyarakat Indonesia menyadari kemajemukan dan perbedaan yang dimiliki negara.

Di satu sisi perlu dilihat sebagai anugerah tetapi di sisi lain perlu pengelolaan yang arif.

"Kelola perbedaan dengan arif agar tidak berkembang menjadi konflik dan benturan yang akan merugikan kita semua," katanya sebelum meresmikan PKB, Sabtu malam (15/6).

Ia meminta agar persatuan, kerukunan dan toleransi dijaga di tengah keberagaman yang ada. Karena itu, sikap tegas diperlukan jika ada hal-hal yang dianggap telah merusak persatuan, kerukunan, dan toleransi.

"Bangsa kita harus tegas dan keras terhadap pihak yang merusak persatuan, kerukunan, dan toleransi," kata presiden.

Tak hanya itu, ia pun menyinggung peranan pemimpin baik di pusat ataupun daerah terhadap sikap dan tindakan yang menyentuh sendi persatuan. Menurutnya, semua pemimpin memiliki tanggung jawab untuk bisa mengelola perbedaan dan mengelola potensi konflik.

“Tidaklah perlu ada jarak dan pertentangan diantara komponen bangsa, termasuk mayoritas dan minoritas kalau semua dapat berbagi kasih sayang dan rasa persaudaraan. Kita semua adalah keluarga besar bangsa Indonesia. Di tengah Pesta Kesenian Bali, saya ingin kumandangkan semangat yang sama untuk junjung tinggi kasih sayang, toleransi, kerukunan dan persatuan diantara sesama anak bangsa,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement