REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom pada Fakultas EKonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bakal diikuti kenaikan harga komoditas bahan pokok.
"BBM adalah administrated price, jadi tidak mungkin tidak diikuti kenaikan bahan pokok," ujar Dahnil, Sabtu (15/6).
Menurut dia, pejabat negara seperti menteri perdagangan dan menteri koordinator perekonomian harus berhenti beretorika seolah mampu menjamin harga-harga bahan pokok tidak akan naik.
Alasannya, kata Dahnil, retorika itu sama sekali tidak menenangkan masyarakat justru mendorong "kemuakan" masyarakat terhadap pemerintah.
Ideal, papar Dahnil, berikan saja penjelasan yang realistis, bahwa BBM harus dinaikkan untuk mengendalikan konsumsi energi fosil dan menjaga masa depan ekonomi Indonesia agar tidak terperangkap dengan subsidi energi yang tidak rasional.