REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan 'sweeping' anak-anak putus sekolah dari keluarga miskin untuk diminta kembali melanjutkan pendidikan minimal hingga SMA/ sederajat.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Muhammad Sani saat mengunjungi Serasan, Kabupaten Natuna, mengatakan pemerintah provinsi tidak ingin ada anak yang putus sekolah hanya karena orang tuanya tidak mampu.
"Saya berulangkali mengingatkan, saya tidak mau ada anak di Kepulauan Riau yang putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu. Kalau ada anak berprestasi dan tidak mampu bersekolah, beritahu kami," kata Sani dalam siaran pers pemerintah provinsi yang diterima Antara di Tanjungpinang, Jumat (14/6).
Pemerintah Provinsi Kepri, menurut Sani, menjamin seluruh biaya pendidikan anak-anak Kepri. Ia juga meminta perangkat daerah di seluruh kabupaten/kota untuk melakukan 'sweeping' anak-anak yang putus sekolah.
"Mulai dari RT, RW, lurah, camat hingga bupati dan wali kota, saya minta untuk mendata warganya yang putus sekolah. Pemerintah harus bertanggung jawab," kata Sani.
Selain soal pendidikan, gubernur juga kembali menegaskan janjinya untuk membuka akses transportasi ke seluruh kabupaten/ kota di Kepri.
"Tahun lalu, Kepri berhasil melobi pemerintah pusat untuk mendapat bantuan kapal perintis, dan Alhamdullilah sudah mendapat kapal Sabuk Nusantara. Insya Allah paling lama tahun 2014 akan ada tambahan lagi kapal dengan jenis yang sama," katanya.
Selain kapal, infrastuktur seperti pelabuhan perintis yang pembangunannya sempat terhenti diharapkan cepat
diselesaikan pemerintah pusat. "Transportasi, komunikasi dan kemudahan akses perbankan yang dibangun saat ini untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat," ujarnya.