Jumat 14 Jun 2013 16:56 WIB

Sembako di Lampung Bergerak Naik

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)
Foto: antara
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menjelang kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan bulan Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan bahan pokok (sembako) dan sayur mayur di berbagai pasar tradisional kota Bandar Lampung, mulai bergerak naik.

Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada telur ayam, daging, cabai merah dan bawang. Pemantauan Republika di dua pasar tradisional terkenal di kota Bandar Lampung, yakni Pasar Pasir Gintung dan Pasar SMEP, Jumat (14/6), kenaikan sembako berkisar Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per komoditas.

Untuk cabai merah dari harga Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kg, bawang merah dari Rp 35 ribu menjadi Rp 36 ribu per kg. Daging sapi dari Rp 85 ribu menjadi Rp 90 ribu per kg, telur ayam dari Rp 16 ribu naik jadi Rp 18 ribu per kg. Sedangkan harga sembako lainnya seperti gula pasir, minyak goreng, dan terigu masih normal.

Menurut Lekmin, pedagang sayur mayur dan sembako di Pasar Pasir Gintung, kenaikan dipicu isu kenaikan harga BBM bulan ini, juga menjelang bulan puasa bulan Juli mendatang. Pemasok bahan pokok dan sayur mayur sudah menaikan ongkos angkut dari sentra pertaniannya.

"Cabai dan bawang sudah naik sejak awal Juni lalu. Sedangkan daging, telur ayam, dan sayur, baru beberapa hari ini naik, karena ongkos angkut sudah naik," ujar Lekmin.

Menurut dia, sebenarnya kenaikan harga ini biasa menjelang bulan puasa. Namun, kata dia, karena ada isu kenaikan BBM, banyak yang memanfaatkan kondisi ini, dengan alasan tertentu menaikkan harga sayur mayur, dan sembako lebih dulu. Sehingga, saat harga BBM naik, mereka akan menaikkan kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement