REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera akan lebih terhormat jika keluar dari anggota koalisi daripada salah langkah.
"PKS Lebih terhormat jika keluar dari koalisi. Kalau PKS salah langkah, justru berulang kali terperosok," kata Andi Nurpati di Jakarta, Kamis.
Andi mengatakan bahwa PKS bersikap tidak tegas dengan memilih tidak mundur namun juga berbeda pandangan dengan koalisi soal kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"PKS tidak tegas. Kalau tegas, mundur dong dari koalisi. Karena kalau kita baca PKS juga masih mau memegang kekuasaan. Kemudian PKS ingin punya power di eksekutif, di sisi lain dia ingin dikatakan melawan pemerintah. Dia masih gamang," ujar Andi.
Andi mengemukakan dengan keadaan demikian, bukan berarti Demokrat tidak berani mengeluarkan PKS dari anggota koalisi, namun lebih mempertimbangkan imbas dari keputusan politik yang diambil.
"Bukan berarti tidak berani mendepak, mendepak satu menterinya kan sudah pernah. Ingat, keputusan politik akan berimbas," kata Andi.
Menurut Andi, PKS tidak mudah berkoalisi dengan partai lain apabila keluar dari anggota koalisi, termasuk partai Islam karena dinilai berbeda ideologi.
"PKS dan Demokrat punya kesamaan visi dan misi dari sisi demokrasi, tapi tidak dengan PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Hanura. Jadi ketika misalnya PKS ini mau bergabung dengan pemerintah, itu sesuatu yang positif," kata Andi.