REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning kesal dengan ulah tiga menteri pembantu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketiga menteri itu adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin.
Dia marah lantaran mereka tidak memenuhi undangan rapat dari Komisi IX soal nasib TKI di KJRI Jeddah, Arab Saudi. “Mereka cuma semangat datang kalau sedang membahas anggaran,” kata Ribka kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/6).
Lantaran ketiga menteri tidak hadir, Ribka terpaksa membatalkan rapat. Padahal, ujarnya, pihak Komisi IX ingin menjadikan persoalan TKI dibahas secara serius oleh orang-orang yang memegang kuasa penuh.
Komisi IX, imbuhnya menolah wakil-wakil yang dikirimkan para menteri untuk rapat bersama. “Mereka kebiasaan mengutus wakilnya. Kita tidak mau diwakilkan,” ujarnya.
Ketidakhadiran para menteri mencerminkan ketidakpedulian mereka terhadap persoalan yang dihadapi para TKI. Ribka menyebut para menteri tidak lagi menghargai DPR.
Padahal persepsi publik terhadap DPR sangat rendah. “Surat rapat sudah lama kita kirim. Tapi giliran membahas urusan rakyat yang diutus wamennya,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Saat ini ada ratusan ribu TKI di Arab Saudi yang terlunta-lunta nasibnya. Ribka meminta pemerintah segera turun tangan menyelamatkan mereka dengan memberikan pelayanan terbaik dalam proses pengurusan administrasi dokumen overstay.