Kamis 13 Jun 2013 14:05 WIB

Wapres: Subsidi Rumah Salah Sasaran

Wakil Presiden Boediono
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono menilai, subsidi rumah yang diberikan pemerintah dalam berbagai insentif kepada pengembang masih banyak salah sasaran.

Menurutnya, subsidi  bukannya diterima oleh masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah tapi justru jatuh ke kalangan menengah.

"Pemerintah telah melakukan bantuan berbagai bidang dengan memberikan subsidi tapi tidak diterima ke masyarakat yang pas, jangan membuat sesuatu yang mubazir," kata Boediono saat membuka Musyawarah Nasional ke-4 Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (13/6).

Hadir dalam acara itu Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo, serta pengurus Apersi provinsi di Indonesia.

Wapres mengatakan, masyarakat Indonesia saat ini sudah banyak yang menuju kelas menengah dan mereka memiliki uang untuk membeli rumah yang seharusnya jatah masyarakat kurang mampu.

Masyarakat menengah itu, kata Wapres, membeli rumah untuk tujuan investasi dan tidak digunakan sendiri."Mereka berpikiran daripada di deposito atau ditabung lebih baik dibelikan rumah untuk investasi sehingga menyebabkan ketersediaan papan tidak pas sasaran," kata Wapres.

Boediono juga menyinggung mengenai upaya Pemda DKI Jakarta yang sudah menyediakan rumah susun tapi ternyata tidak dibeli dan ditempati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Ada yang dijual oleh pemiliknya ada yang disewakan," kata Boediono. Wapres mendukung upaya Apersi dalam menyediakan rumah untuk masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah dan pemerintah akan terus mendukung langkah dan upaya itu.

Edy Ganefo mengatakan, Apersi merupakan asosiasi pemgembang perumahan dan pemukiman Indonesia yang 90 persen khusus membangun masyarakat rendah. "Tidak henti-hentinya kami membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Setiap keluarga miskin harus memiliki rumah," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement