Kamis 13 Jun 2013 11:07 WIB

Kerukunan Beragama di Indonesia Dikagumi Media Portugal

Kerukunan antar Umat Beragama. (ilustrasi)
Foto: www.cathnewsindonesia.com
Kerukunan antar Umat Beragama. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kerukunan umat beragama di Indonesia menarik perhatian media Portugal.

Menurut jurnalis televisi terbesar Portugal, RTP, Armando Seixas Ferreira, kerukunan itu adalah hal indah dan bermakna. Pernyataan itu dituangkan Ferreira bersama rekan kameraman RTP, Rui Silva, ke dalam film dokumenter berjudul A Ilha de Cristo (The Island of Christ).

Pensosbud KBRI Lisbon, Tri Wahyuni mengatakan, film dokumenter tersebut ditayang di saluran TV RTP1, program Linha da Frente (Front Line), pada Kamis (13/6) pukul 21.00 waktu Portugal.

Pulau Flores di Indonesia diinjili oleh misionaris Portugis 500 tahun yang lalu. Di Larantuka, Katolik dan Muslim bergabung untuk melaksanakan upacara dari Pekan Suci di satu-satunya pulau Katolik di Indonesia.

Dalam film berdurasi 30 menit dan disiarkan secara nasional di seluruh Portugal dan Asia, Afrika dan Amerika Latin, melalui saluran RTP Informa di negara CPLP, Armando mengupas detik-detik perayaan ritual Paskah Semana Santa.

Ribuan umat Katolik dari berbagai pulau di Indonesia datang berbondong-bondong merayakannya. Umat Muslim yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia, membantu saudara sebangsanya datang dan beribadah.

Menurut Armando, hal ini indah dan bermakna sekali. Kerukunan umat beragama di Indonesia merupakan contoh yang mengesankan dan bagaimana seharusnya dunia atau negara lainnya bisa meniru. Armando dan Rui Silva berkesempatan mengunjungi Larantuka, Flores Timur, pada Maret-April lalu, bertepatan dengan perayaan Paskah Semana Santa di Larantuka.

Kesempatan berkunjung ke Indonesia tidak disia-siakan kedua wartawan, yang memang telah lama mengimpikan meliput Indonesia dan warisan Portugis di Tanah Air. "Kunjungan jurnalistik Armando dan Rui Silva merupakan bagian dari program framtrip Kemparekraf RI dan KBRI Lisabon tahun 2013," tutur Tri Wahyuni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement