REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jamsostek (Persero) segera merealisasikan pembangunan pusat pelatihan yang berlokasi di kota Bogor, Jawa Barat.
Nantinya, pusat pelatihan untuk meningkatkan profesionalitas dan kapabilitas seluruh jenjang pimpinan dan karyawan Jamsostek yang berjumlah 3200 orang. Tempat ini sekaligus menjadi pusat kajian tentang jaminan sosial di Indonesia.
Direktur Umum dan Sumberdaya Manusia (SDM) PT Jamsostek Amri Yusuf mengatakan, dengan adanya pembangunan gedung pusat pelatihan yang dimiliki sendiri, maka PT Jamsostek akan bisa menghemat biaya-biaya pelatihan yang selama ini dikeluarkan.
"Bisa menghemat hingga 40 atau 50 persen dari biaya biasanya," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (12/6). Ia menjelaskan, menjelang transformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014, maka diperlukan peningkatan profesionalitas seluruh jenjang pimpinan dan karyawan PT Jamsostek dalam bidang jaminan sosial.
"Kita sudah memperoleh persetujuan untuk pembangunannya," ujarnya. Ground building-nya akan segera dilakukan bulan Juli depan di atas tanah seluas 7 ribu meter.
Menurutnya, investasi yang dibutuhkan bagi pembangunan pusat pelatihan dan studi Jaminan Sosial itu berkisar Rp 50 hingga Rp 60 miliar.
Nantinya, pusat pelatihan bagi para karyawan Jamsostek itu diharapkan juga menjadi pusat pengembangan akademis jaminan sosial. “Kami harapkan modul sistem jaminan sosial akan terus berkembang sehingga bisa menjadi mata ajar akademis di kampus-kampus,” terangnya.
Prioritas pertama menurutnya adalah membangun pusat pelatihan sendiri di Bogor. Namun, di lain waktu, bisa saja dikembangkan pusat pelatihan yang dibagi per zona, sehingga pelatihan tetap bisa di wilayah-wilayah kantor cabang sendiri.