Rabu 12 Jun 2013 16:28 WIB

Belum Seminggu, Puting Beliung Kembali Terjang Karawang

Rep: Fenny Melisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Puting Beliung
Foto: antara
Puting Beliung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana puting beliung kembali melanda daerah Karawang pada Selasa (11/6) pukul 16.30 WIB. Daerah yang diterjang puting beliung yaitu Desa Pamekaran, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat (Jabar). 

Hasil pendataan sementara terdapat 9 rumah rusak berat, 16 rumah rusak ringan, 1 mushola rusak ringan dan puluhan pohon tumbang. 

Sebelumnya pada Sabtu (8/6) di daerah Karawang Utara juga diterjang puting beliung yang menyebabkan 1 orang meninggal dan sekitar 300 rumah mengalami kerusakan.

"Hingga saat ini BPBD Karawang masih melakukan pendataan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (12/6).

Menurut Sutopo berdasarkan laporan BMKG terdapat siklon tropis Yagi di Samudera Pasifik Barat, sekitar 2.940 km sebelah utara timur laut Tahuna yang menyebabkan angin di wilayah Indonesia tertarik ke arah siklon tropis tersebut.

Akibatnya, angin di wilayah Indonesia sekitar ekuator dan bagian utaranya umumnya bertiup dari arah Selatan-Barat Daya, sedangkan di selatan ekuator umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan antara 9-27 km per jam. 

Di sekitar terjadi belokan yang tajam arah angin dari Tenggara ke Utara-Timur Laut sehingga berkumpul awan dan menyebabkan hujan cukup merata di sekitar Jawa. Kondisi demikian menyebabkan hujan disertai puting beliung masih cukup tinggi terjadi di Jawa.

"Masyarakat diimbau tetap waspada ancaman banjir, longsor, dan puting beliung," ujar Sutopo.Ia menambahkan, selama Januari-Mei 2013 terdapat 573 kejadian bencana hidrometeorologi.

Bencana ini  mengakibatkan 253 orang meninggal dunia, 512.080 orang menderita dan mengungsi, 30.525 unit rumah rusak dan puluhan fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah dan sbagainya mengalami kerusakan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement