REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Jawa Barat menuturkan walaupun harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum dinaikkan namun sudah ada 75 orang buruh di Kota Cimahi diberhentikan. "BBM belum naik tapi sudah ada yang di-PHK. Mereka itu dari satu perusahaan tekstil di daerah Cibaligo, Kota Cimahi," kata Ketua SBSI 1992 Jawa Barat, Ajat Sudrajat.
Ditemui disela-sela aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di depan Kantor Pertamina Unit 3 Cabang Bandung, Ajat mengatakan saat ini pihaknya sedang mengadvokasi kasus itu. "Advokasi ini diduga latar belakang pemberhentian sepihak itu karena harga BBM akan naik. Jadi perusahaannya berdalih kondisinya sedang sulit dan terpaksa memberhentikan karyawan," kata dia.
Ketika ditanyakan nama perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawannya, Ajat enggan menyebutkan nama perusahaannya. "Saat ini kami ingin pastikan dulu latar belakangnya. Namun kemungkinan penyebab PHK itu dikarenakan atau didasari oleh rencana kenaikan BBM," ujarnya.
Pihaknya mengaku khawatir PHK besar-besaran akibat kenaikan harga BBM ini akan dialami oleh buruh di Jabar. "Tentunya hal ini yang kami khawatirkan, akan terjadi PHK besar-besaran oleh perusahaan. Ini jadi momok menakutkan bagi kami," katanya.