REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya menggelar rapat untuk membahas isu terkini. Termasuk rencana kenaikan harga BBM. Rapat tersebut dilangsungkan di Bandung, Rabu (12/6).
"Saya dapat undangan rapat, tempatnya di Bandung persisnya belum tahu di mana. Mestinya jam 10.00 WIB ini, tapi karena ada agenda di Komisi II saya prioritaskan ini dulu," kata anggota Majelis Syuro PKS Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/6).
Menurut Jazuli, rapat tersebut membahas banyak hal. Terutama menyangkut isu dan kebijakan terkini yang terkait dengan PKS. Salah satunya mengenai sikap PKS atas rencana pemerintah menaikan harga BBM.
Memng, DPP dan Fraksi PKS di DPR sudah menegaskan menolak kenaikan BBM. Walau pun menteri yang berasal dari PKS hingga saat ini berbeda pendapat dengan DPP dan Fraksi PKS.
Dua orang menteri dari PKS, yang juga menjabat sebagai anggota majelis syuro menyatakan mendukung kebijakan pemerintah tersebut.
"Saya yakin seribu persen di PKS tidak ada perpecahan. Kalau beda pendapat itu ya wajar, itu hakikatnya demokrasi," ungkap Jazuli.
PKS, kata dia, akan memutuskannya melalui mekanisme pembahasan di majelis syuro. Nanti, akan dilimpahkan kepada DPTP untuk membahas kebijakan seputar ekonomi, politik, dan keamanan.