Rabu 12 Jun 2013 09:54 WIB

Polisi Kantongi Identitas Pemilik Kendaraan Pengebom Poso

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Soemarno menunjukkan foto pelaku bom bunuh diri Mapolres Poso yang terjadi pada Senin (3/6) di Mapolda Sulawesi Tengah, di Palu, Selasa (4/6).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Soemarno menunjukkan foto pelaku bom bunuh diri Mapolres Poso yang terjadi pada Senin (3/6) di Mapolda Sulawesi Tengah, di Palu, Selasa (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Polres Poso, Sulawesi Tengah, telah mengetahui identitas pemilik sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri pada 3 Juni 2013.

"Pemiliknya orang Poso, dan kami masih terus melakukan penyelidikan terhadapnya," kata Kapolres Poso AKBP Susnadi di Poso, Rabu (12/6). Dia mengatakan sudah meminta keterangan pemilik sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam terkait insiden bom diri yang menewaskan pelakunya sendiri.

"Bisa jadi juga sepeda motor itu hasil curian yang digunakan kelompok pelaku bom," katanya. Kapolres juga tidak mengatakan apakah pemilik sepeda motor tersebut merupakan bagian dari kelompok pelaku teror di Kabupaten Poso. Identifikasi sepeda motor itu membutuhkan waktu beberapa hari karena kendaraan tersebut dalam keadaan rusak parah namun nomor rangka dan nomor mesin masih bisa diketahui.

Pada Senin (10/6), polisi menembak mati terduga teroris bernama Nudin alias Bondan ketika hendak ditangkap. Nudin juga merupakan anak buah Santoso yang saat ini menjadi buron kasus kekerasan Poso selama beberapa tahun terakhir.

Saat ini Polres Poso dibantu pasukan dari Polda Sulawesi Tengah gencar melakukan razia guna mencari kelompok yang sering mengganggu kemaanan di daerah eks konflik itu. Kapolres Susnadi juga meminta warga Kabupaten Poso untuk tidak mudah terhasut melakukan hal yang melanggar hukum. "Mari jaga keamanan daerah kita bersama-sama," katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement