Rabu 12 Jun 2013 08:21 WIB

Manajemen Keselamatan Freeport Jadi Fokus Audit

Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dewan Komisaris PT Freeport Indonesia mengharuskan dilakukannya audit komprehensif untuk memastikan sistem manajemen keselamatan berjalan efektif, tegas Daisy Primayanti Vice President, Corporate Communications PT FI di Jayapura, Rabu (12/6).

"Audit ini berjalan efektif karena kelemahan yang ada dapat teridentifikasi dan sumber daya yang ada telah digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan," ujarnya.

Daisy menjelaskan audit independen yang dilakukan turut dilengkapi juga dengan audit keselamatan internal dan inspeksi yang berfokus pada bahaya tertentu atau pada kegiatan operasi yang performanya di bawah standar keselamatan. "Program keselamatan perusahaan telah dirancang untuk mengurangi insiden dan menghindari risiko kematian," tandasnya.

Selain itu, program keselamatan PTFI dirancang berdasarkan standar internasional tertinggi. "PTFI memahami bahwa usaha pertambangan adalah kegiatan yang berbahaya dan oleh karenanya kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi risiko kerja tersebut dan menjaga keselamatan pekerja," katanya.

Ia mengungkapkan keselamatan adalah tanggung jawab langsung dari pihak manajemen, bersifat instruksional yang harus dipatuhi dengan seksama dan harus dilaksanakan oleh pekerja yang berada dalam struktur formal perusahaan. "Pelaksanaan program keselamatan ini dimulai dengan menjalankan kebijakan keselamatan dan kesehatan perusahaan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement