REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberikan pelatihan anti-teror kepada pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Yogyakarta, Selasa (11/6).
Pelatihan ini diikuti sekitar 80 pengurus FKPT dari 10 provinsi yakni, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Rencananya, pelatihan anti-teror akan diselenggarakan selama empat hari dari tanggal 11-14 Juni.
Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Agus Surya Bakti mengatakan, FKPT dibentuk untuk mensinergikan upaya pencegahan terorisme di daerah.
Pencegahan terorisme tersebut melibatkan seluruh masyarakat dan pemerintah daerah dengan menerapkan nilai kearifan lokal.
"Melalui forum ini, BNPT memberdayakan masyarakat sipil untuk terlibat secara aktif mencegah terorisme. Karena itu, pengurus FKPT terdiri dari tokoh masyarakat, akademisi, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh media, dan juga unsur pemerintah daerah," katanya, Selasa (11/6).
Pelatihan anti-teror diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas pengurus FKPT dalam mencegah aksi terorisme.
Sehingga, para pengurus dapat memiliki pemahaman terkait pencegahan terorisme, konsep terorisme, kebijakan penanggulangan, serta mekanisme dan strategi pencegahan terorisme di daerah. FKPT telah dibentuk di 20 provinsi, diantaranya 15 FKPT dibentuk pada 2012 dan 5 FKPT dibentuk pada 2013.