Rabu 12 Jun 2013 07:00 WIB

Kebangkitan Nasional dengan Bumbu Semangat Nyata

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,Berdegup kencang rasanya hati ini saat membaca banyak orang yang bisa mengubah keadaan dengan berusaha. Yang pernah berada di titik terendah dalam hidup dan bangkit kembali dengan semangat berlipat. Yang pernah dikhianati dan hancur, bersemangat lagi untuk memulai dari awal. Inilah yang dicari oleh bangsa kita. Bangsa yang membutuhkan cemeti untuk bergerak.

Dalam satu dekade ini, bangsa ini telah melakukan banyak perubahan di banyak sektor. Yang paling kentara dalah geliat sektor ekonomi, khususnya di kalangan anak muda. Kebangkitan bisa dilihat dari semangat dan kegigihan mereka dalam berusaha. Perlahan, usaha dan karya merekalah yang nantinya menjadi penanda baru dalam kebangkitan nasional.

Ada Bob Merdeka, wirausahawan dari Bandung yang ingin mengembalikan geliat budaya lokal serta penghijauan yang ia mulai sejak 2010.  Lalu ada Riezka Rahmatiana, pemilik bisnis pisang ijo yang bisa bangkit setelah berkali-kali gagal dalam usahanya. Mereka berdua adalah sedikit di antara ribuan anak muda yang punya mimpi untuk kebangkitan bangsa ini.

Kebangkitan nasional yang pada awalnya adalah berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo –yang bertujuan untuk menandingi dominasi pedangang Cina pada waktu itu,  di masa kini memiliki tujuan yang hampir sama. Diawali dengan bangkit untuk diri sendiri, bisa mandiri dan membantu orang-orang di sekitar, kemudian bersama-sama maju untuk bisa bersaing positif dengan bangsa lain.

Makna kebangkitan sesungguhnya yang kita butuhkan adalah semangat. Semangat untuk saling berbagi, untuk saling menguatkan saat musibah menerpa, semangat untuk bersama-sama maju menghadapi segala tantangan. Indonesia tidak butuh anak muda yang jalan di tempat sambil berteriak  mencela di sosial media. Indonesia butuh aksi nyata dari anak muda untuk bisa benar-benar bangkit. Bangkit dari ketidakberdayaan, bangkit dari ketidaktahuan, bangkit dari ketidakmauan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement