REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Tangerang menyatakan keberadaan gas elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram sudah kembali normal.
Faktor mekanisme pengisian tabung menjadi pemicu kosongnya pasokan gas elpiji pada agen penjual. Sebelumnya diberitakan seminggu terakhir Kota Tangerang mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Tangerang, Muhammad Noor mengatakan stok dan pasokan gas elpiji sudah kembali seperti semula.
"Alhamdulillah sekarang sudah aman dan kebutuhan sudah terpenuhi. Kemarin itu bukan langka hanya terlambat dalam pengisian," katanya kepada Republika, Senin (10/6).
Sehingga menurut dia, pasokan tetap ada namun kuotanya berkurang. Faktor ditemukan kekosongan di sejumlah agen dalam seminggu terakhir, ia menyebutkan, disebabkan karena mekanisme pengisian tabung yang ada keterlambatan dan pengurangan jatah.
Ia memaparkan terdapat agen yang biasanya mengisi 30 tabung kemarin hanya mendapat 20 tabung. Sehingga hal tersebut mengurangi jatah untuk konsumen yang akan membeli.
Selain itu, kuota pasokan gas elipiji di setiap daerah sudah ditentukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selain itu, yang kosong juga hanya tabung ukuran 3 kilogram. Sementara terkait harga juga merupakan kewenangan PT Pertamina yang menentukannya.