REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bapilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fernita Darwis menyatakan, tak masalah jika para kader Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) banyak yang lain ke partai lain.
"Kami tidak keberatan kalau kader Parmusi banyak yang menjadi caleg di PAN maupun Hanura. Sebab itu hak mereka," katanya di Jakarta, Senin, (10/6).
Saat pendaftaran, ujar Fernita, jumlah caleg yang diterima hanya sebanyak 1.163 orang. Kalau pendaftaran tidak dihentikan, jumlah pendaftar bisa mencapai tiga ribu caleg lebih.
"Padahal hanya 560 orang yang dibutuhkan untuk menjadi anggota DPR. Makanya terpaksa banyak yang tidak lolos seleksi nyaleg di PPP," ujarnya,
Kalau anggota DPR di Senayan empat ribu orang, kata Fernita, baru semua caleg boleh mendaftar di PPP. Namun itu tidak mungkin. "Siapa yang mau menggaji mereka," katanya.
Sebenarnya, terang Fernita, dalam proses pencalegan, banyak kader-kader PPP sendiri yang tereleminasi dan tidak terakomodasi. "Daya tampung PPP sangat terbatas, makanya jika ada kader yang ingin mencoba melalui partai lain tidak masalah," terangnya.
Ini semua, lanjut Fernita, terjadi di luar dugaan. Rupanya peminat nyaleg di PPP sangat tinggi sampai banyak yang tidak tertampung.