Senin 10 Jun 2013 22:42 WIB

Disperindag Jabar Bakal Gelar Operasi Pasar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aco Ahmad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setiap menjelang ramadhan dan Idul Fitri, berbagai harga kebutuhan pokok di Jawa Barat (Jabar), mengalami kenaikan. Belum lagi, pada tahun ini momen tersebut bersamaan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). selain itu, sudah dipastikan, harga akan semakin melonjak.

Untuk mengantisipasi kedua momen tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Agar, kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok bisa ditekan.

"Kami akan gelar operasi pasar murah untuk menghadapi kenaikan BBM dan Ramadhan," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diseperindag) Jabar, Ferry Sofwan saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/6).

Menurut Ferry, saat ini pihaknya sedang merancang formula yang tepat untuk operasi pasar murah agar bisa tepat sasaran. Mekanisme penyediaan barang dan terkait administrasinya juga masih dalam pembahasan.

Soal lokasi, kata dia, Disperindag Jabar juga masih menunggu pengajuan dari kabupaten/ kota di Jabar. Namun bisa dipastikan, komoditas dalam kegiatan tersebut di antaranya beras, minyak goreng, gula pasir dan telur.

Operasi pasar murah itu, kata dia, akan dilakukan sambil berkoordinasi dengan para pedagang. Pedagang dihimbau agar tidak menaikan harga terlampau tinggi. "Sebaiknya pedagang ambil untung secukupnya saja," katanya.

Menurut dia, operasi pasar sudah sangat dibutuhkan. Sebab, kenaikan harga beberapa komoditas sudah terjadi sejak isu rencana kenaikan BBM bergulir beberapa waktu lalu.

"Haraga beberapa komoditas sudah naik berkisar 5 persen tapi kami berupaya tekan supaya tidak lebih dari 10 persen saat ramadahan dan BBM nanti," katanya.

Ferry berharap, operasi ini bisa efektif menekan harga komoditas agar tidak merangkak naik. Hal itu dilakukan demi menjaga kemampuan daya beli masyarakat.

Menjaga stabilisasi harga, kata dia, juga sangat penting untuk menjaga pergerakan inflasi. Pemerintah sendiri berharap laju inflasi tahun ini berkisar 4,5±1 persen. "Semoga laju inflasi tahun ini khususnya di Jabar bisa tetap terkendali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement