Sabtu 08 Jun 2013 14:40 WIB

Sutan Bathoegana: PKS Basahnya Mau, Basinya Tidak Mau

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
Sutan Bhatoegana
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Sutan Bhatoegana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dianggap Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana sekadar politik cari muka. 

Menurutnya, saat ini PKS tengah galau menghadapi berbagai isu korupsi yang mendera kader-kadernya. Dengan menolak kenaikan BBM bersubsidi PKS berharap bisa mendapatkan kembali simpati masyarakat. 

"Mereka cari simpati supaya isu korupsi mereka hilang," kata Sutan kepada Republika di Jakarta, Sabtu (8/6).

Demokrat menantang PKS bersikap gentleman. Menurut Sutan, jika PKS menganggap kebijakan menaikan harga BBM merupakan kebijakan yang keliru, PKS sebaiknya menarik menteri-menterinya yang ada di kabinet. Sebab bila tidak, koalisi yang dilakukan PKS tidak lebih dari sekadar basa-basi. 

"Artinya, basahnya mau, basinya tidak mau," sindir Sutan.

Sutan menampik tudingan Demokrat mengincar kursi menteri PKS. Menurutnya persoalan kursi menteri merupakan hak prerogatif presiden. Yang terpenting bagi Demokrat sekarang adalah bagaiman kebijakan menaikan BBM untuk menyelamatkan APBN bisa didukung partai-partai koalisi yang ada. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement