REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua pihak terus berupaya melindungi masyarakat dan negara dari segala bentuk radikalisme.
"Mari kita bersama-sama melindungi bangsa kita dari segala bentuk radikalisme dan anarkisme dan sadarkan saudara kita yang memilih jalan yang salah dalam menegakkan syiar Islam," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/6) malam.
Presiden mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang majemuk dengan berbagai pemeluk agama, hendaknya bisa menjadikan keberagaman sebagai modal untuk kemajuan bangsa.
"Saya ajak hadirin Muslimin di seluruh tanah air untuk terus bersatu pererat solidaritas dan berjuang bangun negeri di tengah pluralisme di tengah kerukunan Bhineka Tunggal Ika, mari kita contoh kepribadian Nabi (Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam) dalam memimpin umat dan bangsa," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan, toleransi antarumat beragama dan juga sesama umat dalam satu agama pun harus terus dipelihara. "Saya juga ajak umat beragam di seluruh tanah air untuk bangun harmoni dalam kehidupan berbangsa bermasyarakat. Kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk kerukunan umat beragama dan bangkitkan semangat toleransi," kata Presiden.
"Kita hadapi dunia yang rawan benturan antar peradaban, untuk mencegahnya senantiasa kedepankan dialog dan toleransi."