Jumat 07 Jun 2013 18:26 WIB

Dewan Pembina Demokrat Sebut Manuver PKS Norak

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Mansyur Faqih
Ahmad Mubarok
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ahmad Mubarok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap perlawanan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM membuat gerah salah satu petinggi Partai Demokrat.

"(Pembangkangan) itu hanya manuver norak dari PKS untuk memperbaiki citra mereka," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, saat dihubungi Republika, Jumat (7/6).

Mubarok menuding PKS saat ini tengah berupaya meraih simpati masyarakat dengan membangun citra dizalimi setgab. Caranya, jelas dia, PKS menunjukkan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah sambil berdalih untuk melindungi rakyat dari kesengsaraan. 

Dengan begitu, PKS berharap bakal dipecat dari setgab karena dianggap tidak dapat bekerja sama dengan mitra koalisi lainnya. Ia pun menegaskan, Demokrat dan parpol-parpol peserta koalisi lainnya tidak akan mengeluarkan PKS dari Setgab.

"Biarkan saja mereka bermanuver dengan cara-cara norak itu. Nanti masyarakat juga akan tahu sendiri apa motif mereka sebenarnya," ujarnya.

Mubarok juga menilai pembangkangan tersebut merupakan upaya PKS mengalihkan isu kasus suap impor daging sapi yang kini tengah mendera salah satu tokoh sentral mereka, Luthfi Hasan Ishaaq. Jika cara semacam itu terus berlanjut, menurutnya malah bakal merugikan PKS sendiri nantinya.

Jika PKS memang konsisten dengan aturan main koalisi, kata Mubarok lagi, seharusnya mereka mendukung rencana kenaikan harga BBM. "Pasalnya, kebijakan ini dicetuskan justru untuk menghindari dampak buruk yang lebih besar, yakni membengkaknya anggaran belanja negara 2013."  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement