Kamis 06 Jun 2013 23:56 WIB

PDIP Beri Peluang Anak Muda untuk Tampil di Pentas Politik Nasional

Logo PDIP (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Logo PDIP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan berkomitmen untuk meregenerasi organisasi dengan memberikan kesempatan dan peluang kepada anak muda untuk tampil dalam pentas politik nasional.

"PDI Perjuangan sampai hari ini belum menentukan calon presiden untuk pemilu 2014, tapi semangat untuk regenerasi partai kami sudah sangat jelas," kata Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pemuda dan Olahraga, Maruarar Sirait usai nonton bareng film "Sang Kyai" di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan menentukan bakal capres dari partai tersebut sesuai dengan hasil kongres tahun 2010.

Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara mengatakan anak muda yang diberikan kesempatan itu bukan yang sembarangan tetapi harus memiliki ideologi dan prinsip.

Menurut dia, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menyukai sesuatu tanpa proses dan prinsip.

"Di DPR sudah cukup jelas, anggota muda yang berkomitmen diberikan kesempatan. Ibu Mega selalu mengatakan tidak menyukai sesuatu tanpa proses dan prinsip dan tentunya harus mempunyai dukungan yang kuat," ujarnya.

Dia tidak ingin adanya dikotomi antara kaum muda dan tua karena saat ini tidak relevan namun yang dibutuhkan kedepan adalah pemimpin berintegritas dan mampu menyelesaikan masalah bangsa.

Menurut dia ada tiga permasalah bangsa yang harus diselesaikan yaitu ekonomi, bukan hanya pertumbuhan yang ditingkatkan namun juga prinsip keadilan di dalamnya. Kedua menurut Ara adalah masalah hukum, yaitu bagaimana mewujudkan hukum yang adil ke bawah dan runcing ke atas.

"Ketiga masalah pluralisme karena begitu banyak masalah kebhinekaan yang dihadapi bangsa Indonesia," katanya.

Ara menekankan pilpres 2014 jangan sampai terpilih presiden yang tidak dapat mengatasi masalah tersebut karena biaya demokrasi yang dikeluarkan sia-sia tanpa hasil. Karena itu menurut dia harus dipastikan pilpres mendatang harus dapat memunculkan sosok pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah bangsa.

"Jadi jangan sampai pilpres tahun depan mempunyai presiden tidak dapat menyelesaikan masalah sehingga biaya, waktu dan energi yang dikeluarkan sia-sia," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement