REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat menilai spanduk penolakan harga BBM yang disebar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di berbagai daerah sebagai langkah yang tidak etis. Cara-cara menyampaikan propaganda itu juga dinilai tidak elegan.
"Kami berharap PKS menempuh cara-cara yang baik di parlemen. Tetapi penyebaran spanduk itu cara yang tidak elegan dan sebenarnya tidak etis," kata Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa saat dihubungi Republika, Kamis (6/6).
Ia menyayangkan sikap PKS yang terus membangkang. Padahal PKS merupakan bagian dari anggota koalisi partai pendukung pemerintah. Apalagi mengingat PKS dan partai koalisi lainnya telah menyepakati code of conduct.
Harusnya, lanjut Saan, PKS memiliki komitmen atas apa yang telah mereka sepakati. Serta bersikap konsisten dan tidak menampilkan sikap selalu melawan atau tidak setuju dan terkesan merongrong setgab.
"PDI Perjuangan juga menyatakan menolak BBM dinaikan. Tapi mereka bijak, tidak menyebar spanduk atau upaya provokasi," ungkap anggota Komisi III DPR tersebut.
Saan pun berharap PKS bisa bersikap lebih bijak. Antara lain, dengan tidak terus-terusan membangkang dengan cara yang kurang elegan.