REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan tiket elektronik (e-tiket) di Stasiun Bojong Gede, masih berlomba dengan penyediaan infrastruktur. Pembangunan area gerbang masuk dan keluar masih terus dibangun.
Ada dua pintu masuk yang difungsikan di sana, pintu timur dan barat. Di pintu timur, terdapat dua gerbang. Satu gerbang masuk, satu gerbang keluar.
Walau Kamis (6/6) suasana loket timur relatif sepi, tapi masih terjadi hambatan penggunaan e-tiket. Seorang penumpang terpakasa berpindah ke tiket karcis karena lamanya menunggu pelayanan e-tiket.
Di stasiun Pasar Minggu, arus keluar masuk penumpang dipusatkan di pintu selatan. Pintu utara sudah ditutup sejak awal Juli lalu.
Kepala Stasiun Pasar Minggu, Taufik, mengatakan, dengan volume penumpang 7.000 orang per hari, pelayanan tiket tidak mengalami masalah. "Jika pun ada antrian, tidak memengaruhi keberangkatan penumpang," kata Taufik.
Infrastruktur pendukung e-tiket di Stasiun Pasar Minggu relatif memadai. Tidak seperti stasiun lain, gerbang keluar masuk di Stasiun Pasar Minggu dipasang di area yang sudah ada.
Semula Stasiun Pasar Minggu hanya melayani e-tiket untuk tujuan Depok dan Jakarta Kota. Namun sejak awal Juni, e-tiket tujuan Bogor sudah mulai dijual. Harga yang diberlakukan dari dan menuju Stasiun Pasar Minggu masih sama seperti sebelumnya, Rp 8.000 untuk tujuan Jakarta dan Depok, serat Rp 9.000 untuk tujuan Bogor.