Rabu 05 Jun 2013 21:45 WIB

RSCM Berhasil Selamatkan Bayi Kembar Siam

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Bayi kembar Siam (ilustrasi)
Foto: Antara/R Rekotomo
Bayi kembar Siam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) berhasil menyelamatkan bayi kembar siam. Bayi kembar menyatu di perut itu laki-laki yang lahir 9 April 2013 di Rumah Sakit Semarang. Mereka dirujuk ke RSUP Cipto Mangunkusumo, karena kembar siam omfalofagus (dempet perut).

Mereka langsung mendapatkan perawatan dan persiapan operasi di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dengan dilakukan tindakan pemeriksaan lanjutan. Kedua putra pasangan ibu N (22 tahun) dan ayah S (38 tahun) ini mengalami penyatuan jaringan hati.

Pada tubuh Alano sendiri memang tidak terdapat kelainan bawaan, namun pada tubuh saudaranya Alvaro, terdapat penyakit jantung bawaan. Dalam istilah medis dikenal TGA (Transposition of the Great Artery), ASD (Arterial Septal Defectrestrif) dan PDA (Patent Ductus Arteriosus).

Karena gangguan pada jantung Alvaro, maka tim medis RSCM terpaksa melakukan tindakan operasi Jantung BAS (Balloon Atrial Septostomy) berdasarkan hasil evaluasi ekokardiagrafi. Operasi tersebut dilakukan pada 19 April 2013. Operasi pertama yang dimulai pukul 16.55 WIB. Hingga pukul 17.58 WIB operasi pun sukses dan Alvaro segera dibawa ke ruang perawatan intensif.

Pada  22 April, tim medis memantapkan diri untuk melakukan tindakan pemisahan antara Alano dan Alvaro. Keputusan itu setelah melihat hasil operasi pertama, kondisi Alano dan Alvaro sudah cukup stabil. Operasi terus berjalan hingga pukul 12.00 WIB sejak pagi, keduanya berhasil dipisahkan.

Hingga 30 April, keduanya menjalani perawatan di ruang intensif Perinatologi. Setelah 3 Mei, RSCM sudah memperbolehkan Alano untuk pulang. Ia sudah bisa minum ASI sesuka hatinya. Sedangkan saudaranya Alvaro, harus tetap tinggal di rumah sakit karena akan dilakukan operasi jantungnya.

Ketua Tim Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Prof DR dr Bambang Supriyatno SpA(K) mengatakan, sehari setelah operasi tersebut wajah dan dada Alvaro bengkak. "Jadi harus dilakukan lagi evakuasi bekuan darah, proses itu berlangsung satu setengah jam," jelasnya.

Akhirnya, Alvaro harus dirawat pasca-operasi diobservasi di ruang perawatan intensif Pusat Jantung Terpadu. Serangkaian operasi dilakukan lagi setelah itu dan pada 31 Mei 2013, Alvaro sudah diperbolehkan pulang dalam kondisi sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement