REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak tertarik menggelar konvensi untuk menjaring capres dan cawapres pada pemilu mendatang. "Di PKB kita terapkan musyawarah. Konvensi itu tidak punya sosok," kata Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi di Jakarta, Rabu (5/6).
Menurut Imam, saat ini PKB belum tertarik berbicara mengenai capres. Namun, memang sudah ada kesepakatan mengenai mekanisme penjaringan.
"Kita belum berpikir soal pilpres karena PKB hari ini fokus pada bagaimana memperoleh kursi di parlemen dan target kami adalah 100 kursi. Baru setelah itu bicara pencapresan," katanya.
Meski demikian, Imam mengakui ada sejumlah figur yang memiliki kemampuan, integritas, dan rekam jejak yang bagus. Sehingga layak menjadi calon presiden.
"Ada Mahfud MD, Rhoma Irama, dan sebagainya. Kita lihat saja nanti bagaimana," katanya.
Yang jelas, kata Imam, persoalan figur yang didukung PKB, baru diputuskan setelah pemilihan anggota legislatif.
Konvensi untuk memilih calon presiden dan wakil presiden pernah ditempuh oleh Partai Golkar pada Pilpres 2004. Dalam konvensi tersebut mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto terpilih sebagai capres yang kemudian berpasangan dengan Shalahudin Wahid (Gus Sholah) sebagai cawapres.
Menjelang Pilpres 2014, Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana menggelar konvensi untuk menjaring capres-cawapres.