Rabu 05 Jun 2013 07:37 WIB

Mereka yang Mendulang Rezeki di Tahlilan Almarhum Uje

Peziarah di Makam Uje
Foto: ROL/Muda Saleh
Peziarah di Makam Uje

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Selain ribuan jamaah yang memadati kediaman almarhum Ustaz Jefry Al Buchori di Bukit Mas, Rempoa, Tangerang Selatan, sejumlah pedagang juga tak mau melewatkan peluang rezeki lewat tahlilan 40 hari tersebut.

Diantara sejumlah pedagang, Mahfudz (30 tahun) yang mengasong cakram padat (CD) yang berisi lagu-lagu ustaz gaul yang akrab disapa Uje tersebut. Ia mengatakan tahlilan Uje merupakan momen yang ditunggu-tunggu untuk memperoleh penghasilan lebih besar dari hari biasanya.

"Kita melihat momennya karena banyak jamaah yang datang. (Almarhum) Uje adalah public figure sebagai seorang ulama yang dicintai berbagai lapisan masyarakat," kata Mahfudz di pelataran Kediaman Almarhum Ustadz Uje di Bukit Mas, Rempoa, Tangerang Selatan.

Mahfudz yang biasanya menjual cakram padat CD sejarah islam dan rasul itu memperoleh penghasilan lebih ketika berjualan pada tahlilan 40 hari almarhum Uje.

"Ini saja, saya ngasong dari jam dua sudah tinggal lima keping dari 100 keping. Cuma hitungan jam," ujarnya.  Di hari-hari biasanya, Mahfudz mengungakapkan ia hanya mampu meraup  Rp 100 ribu sehari, sebaliknya ketika di tahlilan Almarhum Uje dia sudah mengantongi Rp 500 ribu.

Dia menjual satu keping cd senilai Rp10 rupiah, lebih mahal dua kali lipat dari CD yang ia jual sehari-hari yakni Rp 5.000 per keping.

Senada dikatakan oleh Amir (55) yang mengatakan tahlilan 40 hari merupakan momen yang ditunggu untuk berjualan. "Dari dulu udah 'ngudag' (mengejar) 40 hari (almarhum Uje) ini, udah dengar-dengar dari pedagang lain," tuturnya.

Amir yang sehari-hari berjualan kacamata, kali ini dia menjual pernak-pernik yang berkaitan dengan Alm. Uje, seperti kalender, foto, gantungan kunci, buku, tasbih dan CD.

Ditambahkan oleh Azis (30) yang juga mengaku penghasilannya melonjak dua hingga tiga kali lipat ketika berjualan di momen-momen yang berhubungan dengan almarhum Uje.

Dia menjual foto Uje dengan berbagai ukuran dan kualitas. Dua foto ukuran lebih kecil dibanderol Rp5 ribu untuk, sementara untuk satu foto menggunakan kertas foto asli diharagai Rp10 ribu.

Azis bisa mengantongi lebih dari Rp 1 juta  dengan menjajakan foto Uje dan keluarga kepada para jamaah yang membeludak. "Biasanya cuma Rp100-Rp200 ribu aja sehari-hari," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement