Rabu 05 Jun 2013 07:01 WIB

Tak Ada Palang Pintu Perlintasan, Warga Tuntut PT KAI

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
Palang pintu kereta darurat.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Palang pintu kereta darurat.

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -– Ratusan warga Kalibangka Desa Rawurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon rencananya akan menggelar unjuk rasa, Rabu (5/6). Dalam aksinya, mereka akan menduduki rel perlintasan double track kereta api yang melintasi desa setempat.

 

Ketua Gerakan Pemuda Solidaritas Cirebon (GPSC), Qorib Magelung Sakti, menjelaskan, dalam aksinya, warga menuntut dihentikannya proyek double track yang sedang digarap PT KAI Daop III Cirebon. Pasalnya, selama proyek itu berlangsung, PT KAI tidak berinisiatif memasang palang pintu perlintasan kereta api.

 

‘’Jadi kami hanya menuntut agar PT KAI membuat palang pintu perlintasan kereta,’’ tegas Qorib. Dia mengatakan, tuntutan itu disampaikan warga karena keberadaan rel double track yang tidak dilengkapi palang pintu perlintasan kereta sangat berbahaya. Tak hanya bagi warga setempat, namun juga bagi semua pengguna kendaraan yang melintasi perlintasan kereta tersebut.

 

Dalam aksinya, massa berencana akan memblokir jalur tersebut. Mereka pun akan menanam pohon pisang di perlintasan tersebut sebagai simbol penolakan terhadap proyek double track.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement