REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bencana tanah longsong yang terjadi di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah telah mengakibatkan lima orang meninggal dunia, Selasa (4/5) sore.
"Hujan deras telah menyebabkan tanah longsor dan menimbun lima orang penggali tanah di Desa Karang Mulya, Kelurahan Bojong di Kabupaten Tegal pada Selasa (4/6) pukul 15.45 WIB," kata Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (4/5).
Menurut dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tegal, TNI, relawan, dan warga setempat telah berhasil melakukan evakuasi korban. Evakuasi dilakukan secara manual karena alat berat tidak memungkinkan didatangkan ke lokasi longsor.
Dia menyebutkan lima orang korban bencana longsor itu telah ditemukan dan berhasil diidentifikasi yang terdiri dari tiga perempuan dan dua laki-laki, yaitu Khotimah Binti Tahyid (50), Sapuroh Binti Nawawi (55), Rumanah Binti Wasrap (50), Tarmudi Bin Nurdi (60), Akhamid Bin Dukat (45).
"Para korban adalah penambang tanah untuk bahan batako. Kejadian bermula saat mereka menggali di tebing setinggi lima meter. Penggalian ke bawah tanah sedalam dua hingga tiga meter, dan tiba-tiba tanah di tebing yang berupa kebun longsor," kata Sutopo menjelaskan.
Sehubungan dengan banyaknya jumlah bencana hidrometeorologi yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, pihak BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan cuaca ekstrem yang mudah berubah.