Selasa 04 Jun 2013 19:54 WIB

Daya Saing Produk Logam Lokal Masih Kurang

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Produk industri logam dan mesin (ILM) daerah belum bisa bersaing dengan barang impor. Hal ini disebabkan sejumlah faktor terutama terkendala permodalan dan teknologi serta sarana infrastruktur.

"Daya saing produk ILM daerah termasuk Sukabumi masih kurang," ujar Kepala Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Kementerian Perindustrian, Eddy Siswanto, saat menghadiri Workshop Pengembangan ILM di Hotel Pangrango, Kabupaten Sukabumi, Selasa (4/6).

Oleh sebab itu pemerintah berupaya mendorong agar produk ILM bisa berkembang. Menurut Eddy, masalah yang dihadapi pelaku ILM antara lain ketersediaan bahan baku logam yang berkualitas, permodalan, teknologi, dan sarana infrastruktur.

Ke depan, segala permasalahan ini harus diatasi dengan melibatkan semua pihak. Misalnya mendorong adanya fasilitasi permodalan dengan bunga ringan kepada pelaku IKM.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sukabumi M Ajiz mengatakan, Kabupaten Sukabumi sudah sejak lama menjadikan logam sebagai produk unggulan daerah. Sentra pengembangan ILM berada di Cibatu, Kecamatan Cisaat.

Dikatakan Ajiz, sebagian besar pangsa pasar ILM Sukabumi ditujukan pada pembuatan alat pertanian, kesehatan, dan suku cadang otomotif yang mencapai 50 persen. Sementara sisanya untuk pembuatan alat telekomunikasi, alat listrik suku cadang elektronika, dan asesoris mainan.

Kepala Bidang Perindusrian, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi menerangkan, jumlah pelaku ILM di Sukabumi mencapai sebanyak 786 unit usaha. Ratusan unit usaha ini tersebar di 21 kecamatan yang menjadi lokasi industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement