Selasa 04 Jun 2013 19:28 WIB

'Hilangkan Stigma Teroris Islam'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
 Anggota tim Densus 88 melakukan penggerebekan dan penangkapan teroris di salah satu rumah kontrakan di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah, Kab. Bandung, Rabu (8/5).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Anggota tim Densus 88 melakukan penggerebekan dan penangkapan teroris di salah satu rumah kontrakan di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah, Kab. Bandung, Rabu (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Deding Ishak meminta agar  stigma teroris Islam dihilangkan. Sebab masalah terorisme itu tidak memandang agama tertentu. Terdapat juga teroris yang berasal dari agama selain Islam.

Stigma teroris Islam, kata Deding, tidak bagus bagi perkembangan masyarakat. Walaupun memang terorisme muncul dari pemahaman agama yang dangkal.

Dalam mencegah terorisme, ujar Deding, pemerintah perlu melakuka pendekatan terhadap pesantren-pesantren yang ada untuk melakukan deradikalisasi agama. "Pendekatan terhadap para tokoh agama perlu dilakukan sebab mereka yang memiliki pengaruh besar terhadap pesantren," ujarnya.

Terkait soal penindakan terhadap terorisme, kata Deding, itu merupakan tanggung jawab aparat penegak hukum. Menurut dia, selama ini Densus 88 memang bekerja untuk memberantas terorisme.

"Kalau ada yang menganggap kerja Densus 88 hanya pencitraan, itu sebenarnya tidak benar. Makanya pemerintah wajib memberitahukan kepada masyarakat bahwa Densus bekerja untuk kepentingan bangsa, kalau ada hal-hal yang harus dikoreksi dari tindakan Densus, harus diterima juga agar ada perbaikan penindakan terhadap terorisme," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement