REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di DIY terus meningkat secara signifikan, terutama di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta. Kasus DBD di kedua wilayah tersebut terjadi peningkatan dua kali lipat dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama.
"Padahal pengendalian penyakit DBD di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta sudah maksimal. Namun pengendalian penyakit DBD tetap bisa melawan alam, dengan adanya cuaca yang tak menentu mengakibatkan kasus DBD terus terjadi," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie pada Republika, Selasa (4/6).
Menurut dia, pengaruh iklim sangat berpengaruh terhadap pola penyakit DBD. Sebetulnya pada Juni ini sudah memasuki musim kemarau, tetapi masih hujan.
"Pada awal tahun 2013 saya sudah mengirim surat kepada pihak-pihak terkait tentang adanya perubahan iklim yang tak menentu agar pemerintah kabupaten/ kota dan masyarakat tetap waspada terhadap DBD," tutur dia.
Dia mengungkapkan laporan tentang kasus DBD di kabupaten/ kota yang sudah masuk ke Dinas Kesehatan DIY sampai akhir April 2013 adalah:
Kota Yogyakarta sebanyak 524 kasus, Kabupaten Bantul 472 kasus, Kabupaten Kulonprogo sebanyak 47 kasus, Kabupaten Gunungkidul sebanyak 178 kasus, Kabupaten Sleman sebanyak 300 kasus. Angka kematian di lima kabupaten/ kota sebanyak delapan kasus dengan perincian: di Kabupaten Bantul ada lima kasus, Kabupaten Gunungkidul satu kasus dan Kabupaten Sleman dua kasus.
Sehubungan dengan hal itu Dinas Kesehatan DIY sudah mengirim logistik di lima kabupaten/ kota seperti abate, Rapid Diagnostic Test, insektisida. "Jadi tidak ada persoalan berkaitan dengan logistk. Di Dinas Kesehatan DIY juga masih tersedia banyak. Sehingga tidak perlu khawatir dengan masalah logistik," kata Daryanto.