Selasa 04 Jun 2013 16:07 WIB

Mahasiswa Brawijaya Lakban Lambang Golkar di Mobil ARB

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) didampingi jajaran pengurus DPP memimpin sidang pleno di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (13/10).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) didampingi jajaran pengurus DPP memimpin sidang pleno di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa timur, menutup atribut partai politik yang dipasang di kendaraan rombongan Aburizal Bakrie yang berkunjung ke kampus itu, Selasa.

Atribut Partai Golkar yang diketuai Aburizal Bakrie (ARB) tersebut ditutup dengan kertas putih dan dilakban, bahkan di pintu belakang kendaraan ditempel tulisan berukuran besar yang berbunyi "Belum Kapok Bawa Atribut Parpol".

"Penutupan atribut yang berbau parpol ini merupakan salah satu bentuk penertiban, karena berdasarkan Surat Edaran (SE) Pendidiikan Tinggi (Dikti) atribut parpol dilarang masuk ke lingkungan kampus," tegas koordinator aksi Reza Pahlevi.

Ia mengemukakan, atribut partai, khususnya Partai Golkar sering masuk ke area kampus. Seharusnya pihak partai mentaati peraturan yang ada (SE Dikti).

Menurut catatan Reza Pahlevi yang juga Ketua Eksekutif Mahasiswa (EM) itu, selama tahun 2013 ARB sudah tiga kali mengunjungi Universitas Brawijaya (UB) dan tidak pernah melepaskan atribut parpolnya.

Kedatangan ARB yang pertama sekitar April, kemudian pada acara debat calon wali kota (cawali) yang digelar UB sebelum pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang.

Dan, kedatangannya kali ini (Selasa, 4/6) sebagai salah satu pembicara dalam Dialog Visi Negara untuk Kesejahteraan Tahun 2045. "Kami sudah pernah mengingatkan tetapi masih saja diabaikan," kata Reza, menandaskan.

Dari sejumlah kendaraan yang digunakan rombongan ARB, hanya satu kendaraan yang memasang atribut Partai Golkar. "Meskipun hanya satu kendaraan, tetap saja melakukan pelanggaran," tegasnya.

Menyinggung pelepasan atribut Partai Golkar yang ditutup kertas putih dan dilakban tersebut, Reza mengatakan harus di luar kampus atau setelah meninggalkan pintu gerbang kampus agar kampus UB ini benar-benar steril dari berbagai atribut parpol.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement