Selasa 04 Jun 2013 16:00 WIB

Polisi Telusuri Bom Poso

Bom rakitan (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Bom rakitan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,POSO--Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) hingga saat ini masih menelusuri jenis bom bunuh diri yang terjadi di Mapolres Poso, Senin (3/6) sekitar pukul 08.03 WITA, sesaat setelah puluhan personel melakukan apel pagi.

"Belum dapat dipastikan, ini mirip bom di Sulawesi Selatan yang menggunakan 'tupperware', rantang dan kandungannya memang khas, material khas yakni benda-benda keras dengan bahan-bahan mengandung zat besi, maksudnya untuk melukai orang yang di sekitarnya kalau bom meledak," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas)

Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa.

Selain itu, polisi masih menyelidiki kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri dengan menelusuri di Samsat mengenai plat nomorna dan belum ada laporan, katanya.

Sementara itu, Tim Forensik Mabes Polri menyelesaikan proses otopsi terhadap jenazah pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso.

Juru Bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Soemarno di Palu mengatakan tim yang terdiri dari lima orang itu melakukan otopsi sekitar dua jam di RS Bhayangkara Palu pada Senin (3/6) malam.

"Sejak tiba di Palu Senin sekitar pukul 22.00 Wita mereka langsung bekerja hingga sekitar pukul 24.00 Wita," katanya.

Proses otopsi itu berupa pengambilan sampel darah, DNA, susunan gigi, dan mengidentifikasi ciri-ciri fisik lainnya.

Meski telah dilakukan otopsi, polisi belum bisa mengenali identitas jenazah yang diperkirakan umurnya berkisar 30-40 tahun.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement